Oleh : Zaimatul Khoiroh (10620072)
Kelas : Biologi B
Tugas Deskripsi
Buah-Buahan Dalam Ayat Al-Qur’an
Tamarisk aphylla.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Division Magnoliophyta
Class Magnoliposida
Ordo Violales
Family Tamaricaceae
Genus Tamarix
Spesies Tamarix aphylla.
Firman Allah dalam
Al-Qur’an surat saba ayat 16 :
قَلِيلٍ سِدْرٍ مِّن وَشَيْءٍ وَأَثْلٍ خَمْطٍ
أُكُلٍ ذَوَاتَى جَنَّتَيْنِ وَبَدَّلْنَاهُم بِجَنَّتَيْهِمْ الْعَرِمِ سَيْلَ عَلَيْهِمْ فَأَرْسَلْنَا فَأَعْرَضُوا
Artinya
:
“Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkankepada mereka banjir yang besar
dan Kami ganti keduakebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi(pohon-pohon)
yang berbuah pahit, pohon Atsl dansedikit dari pohon Sidr.”
وَأَثْلٍ ( al-atsal) adalah pohon tarfa’, sejens pohon yang dikenal di
Mesir dengan atol ( sejenis pohon cemara,pen.)
Di
dalam Al-qur’an Allah menjelaskan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang
kessemuanya itu tentu mempunyai mmanfaat tersendiri.
Pohon
tarfa’/athl/atol ( Tamarix aphylla)
merupakn salah satu tumbuhan yang disebut di dalam Al-qur’an pada surat saba’
ayat 16, dimana ayat ini turun kepada kaum saba yang telah mengingkari nikmat
Allah dan tidak bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepada meraka. Oleh
karena itu Allah mengirimkan banjir yang menghancurkan bendungan, kebun-kebun
serta tanaman-tanaman yang tumbuh diatasnya.
Menurut Al-maraghi dalam Tafsir Al-Maraghi (1992):
غَفُورٌ وَرَبٌّ
طَيِّبَةٌ لَهُ بَلْدَةٌ وَاشْكُرُوا رَبِّكُمْ رِّزْقِ مِن
كُلُوا وَشِمَالٍ يَمِينٍ عَن جَنَّتَانِ آيَةٌ مَسْكَنِهِمْ فِي
لِسَبَإٍ كَانَ لَقَدْ
Artinya
: “Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda(kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman
mereka yaitu duabuah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri.(Kepada mereka
dikatakan): "Makanlah olehmu darirezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan
bersyukurlahkamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baikdan (Tuhanmu)
adalah Tuhan Yang Maha Pengampun".
Sesungguhnya
penduduk negeri ini, yang terdiri dari raja-raja Yaman, hidup dalam kenikmatan
besar dan rezki yang luas. Mereka mempunyai kebun-kebunyang subur dan
taman-taman yang lapang disebelah kanan lembah dan kirinya. Begitu pula Allah
telah mengutus kepada mereka rasul-rasul-Nya, yang menyuruh kepada mereka
supoaya memakan rezki Tuhan mereka dan bersyukur kepada-Nya dengan cara
mengesakan dan beribadah kepadanya,sebagai imbalan atas karunia-karunia
tersebut, yang telah dianugerahkan kepada mereka. Juga tas nikmat-nikmat yang
Allah telah berikan kepada mereka sampai suatu saat. Namun kemudian mereka berpaling
dari apa yang diperintahkan kepada mereka, sehingga mereka porak-poranda
diseluruh negeri dan tercerai-berai. Inilah agaknya yang dimaksud oleh Allah
dengan firmannya :
قَلِيلٍ سِدْرٍ مِّن وَشَيْءٍ وَأَثْلٍ خَمْطٍ
أُكُلٍ ذَوَاتَى جَنَّتَيْنِ وَبَدَّلْنَاهُم بِجَنَّتَيْهِمْ الْعَرِمِ سَيْلَ عَلَيْهِمْ فَأَرْسَلْنَا فَأَعْرَضُوا
Lalu mereka
berpaling dari taat kepada Tuhan yang menghalangi orang lain dari mengikuti
dakwah yang diserukan oleh rasul-rasul kepada mereka. Maka Allah pun
mengirimkan kepada mereka banjir besar yang memenuhi lembah dan menghancurkan
bendungan, merobohkan dan membinasakan tanaman dan tanah. Tidak tersisa mereka
kecuali beberapa orang saja yang tercerai-berai diseluruh negeri. Sedang kebun
dan taman-taman yang telah tersebut, diganti dengan kebun-kebun yang isinya
hanya beberapa pohon saja yang tidak berarti, seperti Al-khamtu, pohon yang
berbuah pahit, dan Asal sejenis cemara dan sedikit bidara[1].
Pohon asal/athl’/tarfa’ ( Tamarix aphylla ) merupakan spesies
dari family tamaricaceae. Genus Tamarix merupakan salah satu dari 54 spesies semak
dan pohon rendah keluarga Tamaricaceae yang tumbuh di gurun, daerah pegunungan,
daerah semi kering dataran Mediterania di Asia Tengah dan utara Cina. Mereka
memiliki akar yang panjang dan batang yang ramping dengan banyak cabang kecil,
abu-abu hijau, daun bersisik.
Bunga
merah muda kecil menggantung diujung-ujungg cabang dari batang. Setiap bunga
memiliki 4 atau 5 sepal lepas, 4 atau 5 kelopak dan 4-10 benang sari. Kelopak
dan benang sari timbul dari dasar bunga yang berdaging Dalam Tamarix benang
sari terpisah dalam Myricaria
mereka bersatu.
Buah
dengan kapsula banyak benih, benih masing-masing mempunyai seberkas rambut
panjang di salah satu ujungnya.
Suku
Tamaricaceae merupakan terna, semak, atau
pohon dengan cabang yang langsing dengan daun – daun tunggal kecil seperti
sisik, duduknya tersebar, tanpa daun penumpu. Bunga kecil. Buahnya buah kendaga.
Biji berambut tanpa atau
dengan endosperm. Hidup didaerah beriklim sedang dan subtropics, banyak yang
bersifat haloifit.
Tamarisk mampu
bertahan dalam keadaan kering dan salinitas yang tinggi. Pohon athl’ (Tamarix aphylla ) kadang-kadang tumbuh
sekitar 18 meter (60 kaki), memiliki ranting dan daun yang lebat yang digunakan
sebagai penahan angin di daerah gurun. T.ramossima
( T.petandra) dan T.sinensis
mempunyai susunan bunga lebih padat, sering dibudidayakan sebagai tanaman hias.
Daun hijau kebiruan, ranting kurus runcing diujung, gundul, sering dengan
kelenjar garam, epidermis membentuk setiap sendi disepanjang ranting. Bunga
mejemuk, kecil, merah muda keputihan, tersusun dalam rasemus 3-6 mm, 4-5 mm
pada paeks ranting. Buah kapsul kecil, banyak, sempit, runcing 5 mm. biji
banyak, coklat, masing-masing dengan berkas rambut keputihan.
Habitat umunya bukit pasir, kanal,
pinggiran sungai, tempat durwadi, padang pasir asin, rawa garam dan daratan pesisir
pantai.
Manfaat :
Ø Cabang dan daun memberikan hijauan di
musim kering sehingga menyegarkan mata.
Ø Kayu digunakan sebagai kayu bakar dan arang.
Ø Ranting digunakan untuk bahan baku
pembuatan keranjang dan furniture perabot rumah tangga yang lain.
Ø Tanin atau zat warna pada bunga
digunakan untuk penyamakan kulit.
Ø Bunga dan kulit kayu digunakan
sebagai obat kumur untuk mengobati eksim dan penyakit kulit lainnya.
Ø Suku Tuareg di Niger mempermanis air
dengan cabang yang membawa manna.
Daftar pustaka
Al-Maraghi, Mushtafa Ahmad.1992. Terjemah Tafsir Al-Maraghi 22.Semarang : Toha Putra
Parsons, W.T. and Cuthbertson, E.G. (1992). Noxious
Weeds of Australia. Melbourne Victoria : Inkata Press
Safaraz, K.M., Muhammad, A.K., Fazal-ur-Rehman
& Inayat Ullah, B. 2009. Aromatic plant
species mentioned in the Holy Qur'an and Ahadith and their ethnomedicinal
importance. Pakistan Journal of Nutrition 8
(9): 1472-1479
Stanley, T.E. and Ross, E.M. (1986). Flora
of South-eastern Queensland. Volume 2. Department of Primary Industries : Brisbane Queensland.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar