Caulerpa serrulata
(Agardh,2010)
Klasifikasi :
Kingdom Plantae
Divisi Chlorophyta
Kelas Ulvaphyceae
Ordo Bryopsidales
Family Caulerpaceae
Genus Caulerpa
Spesies Caulerpa
serrulata
(Agardh,2010)
Alga merupakan organism eukariotik
fotoautotrof. Meskipun berfotosintesis,alga berbeda dari tanaman karena alga
tidak memiliki jaringan tanaman (akar,batang,daun). Spesies alga ada yang
bersifat uniseluler dan ada pula yang bersifat multiseluler. Identifikasi alga
uniseluler dan filamenus memerlukan pengamatan mikroskopik. Warna sebagian
besar alga dipengaruhi oleh klorofil a (pigmen penyerap cahaya) dan pigmen
fotosintesis lainnya yang dikenal sebagai karetenoid dan biloprotein (disebut
juga fikobilin. Karotenoid adalah hidrokarbon lurus berwarna kuning,jingga,atau
merah yang tidak larut dalam air. Biloprotein atau fikobilin adlah kompleks
pigmen berwarna biru atau merah yang larut dalam air (Pratiwi.2008:46).
Alga hijau (green algae)
(Chlorophyta) dinamai berdasarkan kloroplasnya yang berwarna hijau rumput itu
(bahasa Yunani chloros,”hijau”),yang
sangatt mirip dengan kloroplas dari organisme yang secara tradisional kita
sebut tumbuhan dalam hal ultrastruktur dan komposisi pigmennya. Sistematika
molekuler dan morfologi seluler hanya meninggalkan sedikit keraguan bahwa alga
hijau dan tumbuhan berkerabat sangat dekat. Pada kenyataanya,sejumlah ahli
sistematika sekarang mendukung dimasukkannya alga hijau dalam kingdom tumbuhan.
Bukti-bukti kuat mendukung hipotesis bahwa laga hijau dan tumbuhan berasl dari
suatu nenek moyang bersama yang berbeda dari nenek moyang tramenopila dan alga
merah.nenek moyang bersama itu kemungkinan suatu autotrof fotosintetik yang muncul
malalui penyatuan endosimbiotik antara eukariota heterotrofik berflagella dan
sianobakteri ( Gufron.2010:146).
Semua alga memperoleh energy dari proses fotosintesis
dan menghasilkan oksigen. Banyak alga yang hidup sebagai sel tunggal da ada
pula yang membentuk koloni multiseluler yang berisi sel-sel yang secara
morfologi identik. Koloni yang terdiri dari sel-sel tunggal tersebut
berperilaku sebagai organisme tunggal dan pembiakan terjadi dari tindakan
seluruh sel yang terkordinasi. Sel-sel alga sering kali memiliki pirenoid,yaitu
organel yang menyintesis dan menyimpan pati. Reproduksi alga berbeda dengan
tanaman. Struktur reproduktif alga berupa satu sel gamet yang disebut
gametangia,sedangkan gamet pada tanaman merupakan gametangia multiseluler (Ghufron.2010:146)
Tubuh
alga disebut thallus dan bersifat haploid. Alga colonial memiliki struktur yang
mengandung sekelompok sel yang terkordinasi dan terspesialisasi. Sel-sel ini
memungkinkan alga bergerak,makan,dan bereproduksi secara efisien. Alga berfilamen
memiliki thallus berbentuk batang ramping yang tersusun atas berderet-deret sel
yang ujungnya terkait satu sama lain. Beberapa diantaranya memiliki struktur
terspesialisasi yang disebut struktur pemegang (holdfast) yang bercabang dan
tertanam pada batuan. Alga multiseluler memiliki thallus serupa daun yang besar
dan kompleksdengan bentuk seperti pisau atau silet (blade). Terdapat pula
struktur serupa batang (stipe). Alga mengapung diair dengan adanya struktur
daun menyerupai silet/pisau (blade)yang berisi rongga udara disebut pneumatocyst
(Pratiwi.2008:47-48).
Spesies Caulerpa ditemukan dilaut zona interditial. Filament bercabang alga
hijau ini tidak memiliki dinding penghubung,dengan demikian merupakan
multinukleus. Sesungguhnya,thallus adalah satu “supersel” raksasa
(Gufron.2010:146).
Pada
caulerpa jenis ini, ramulinnya memanjang,pipih,menyerupai spiraldengan
pinggiran bergerigi atau bergelombang. Diantara ramulia ada yang membentuk
percabangan atau ada pula yang hanya berdiri sendiri tidak bercabang. Tumbuh
tersebar luas didaerah terumbu karang pada substrat pasir atau batu.
(Agardh.2010).
Cirri-ciri umum Caulerpa. Assimilator tumbuh tegak
atau kadang rebah,warna hijau,tinggi antar 5-8 cm. sumbu tegak dekat pangkal
silindris, kearah atas semakin memipih, seringkali menjadi terpuntir atau mirip
spiral,atau kadang tetap tegak. Habitat banyak ditemukan di zona pasang surut yang selalu
terendam air hingga dizona subtidal. Tumbuh baik disubstrat pasir maupuun
menempel disela-sela batu karang. Juga sering sebagai alga asosiasi pada padang
Halimeda opuntia. Belum jelas
manfaatnya, hasil penelitian menunjukkan alga inimengandung berbagai substansi
bioaktiif yang bermanfaat bagi manusia (Agardh.2010).
DAFTAR PUSTAKA
Ghufron,M.2010.Budidaya Biota Akuatik Untuk Pangan Kosmetik
Dan Obat-Obatan. Yogyakarta: Andi
Pratiwi, Sylvia
T.2008.Mikrobiologi Farmasi. Jakarta:
Erlangga
Www.Ipteknet.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar